Muara Enim, 19 Juni 2025 – Dalam upaya memperkuat mental spiritual personel, Polres Muara Enim kembali menggelar kegiatan pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) yang rutin dilaksanakan setiap pekan. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Apel Polres Muara Enim pada pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh seluruh personel Polres dengan penuh kekhusyukan.
Pada kesempatan kali ini, tausiah disampaikan oleh AKP M. Yarmi, yang juga menjabat sebagai Kasubbagwatpers Bag SDM Polres Muara Enim. Dengan mengangkat tema “Muslim dengan Selemah-Lemahnya Iman”, AKP Yarmi mengajak para personel untuk merenungi makna sejati dari keimanan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
Dalam penyampaian materinya, beliau menegaskan bahwa meskipun selemah-lemahnya iman hanyalah menolak kemungkaran di dalam hati, hal itu tetap menunjukkan bahwa cahaya keimanan masih menyala dalam diri seseorang. “Ketika seseorang tidak mampu menegur secara lisan atau fisik, namun hatinya tidak ridha terhadap perbuatan maksiat, itulah tanda bahwa iman masih hidup dalam dirinya,” ujar AKP Yarmi.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keistiqamahan dalam beribadah, terutama bagi anggota Polri yang bekerja di lingkungan dengan dinamika tinggi. “Kita mungkin dihadapkan pada situasi dan tekanan tugas yang berat, tetapi jangan sampai iman kita goyah. Jadikan tugas sebagai ladang ibadah, niatkan setiap langkah dengan keikhlasan,” tambahnya.
Kegiatan Binrohtal ini menjadi bagian dari pembentukan karakter dan mental yang kuat bagi anggota Polri. Dengan pembinaan spiritual secara rutin, diharapkan dapat membentuk sosok polisi yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik dalam melayani masyarakat.
Momentum ini juga sejalan dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, di mana Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, kepercayaan publik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan dalam setiap langkah pengabdian.
Polres Muara Enim melalui kegiatan ini menunjukkan bahwa pembinaan rohani bukan sekadar rutinitas, melainkan pondasi utama dalam membangun institusi Polri yang Presisi – Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan – demi menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar